FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTASEPSI IMPLANT DI PUSKESMAS BATULAPPA KAB. PINRANG TAHUN 2018

Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra

  • Rahmiyani Saad Program Studi DIII Kebidanan Universitas Cokroaminoto Makassar
Keywords: Implan, Kontrasepsi, Keluarga berencana, Pengetahuan, Sosial budaya, Dukungan suami

Abstract

Program Keluarga Berencana merupakan usaha lansung yang bertujuan mengurangi tingkat kelahiran menggunakan alat kontrasepsi yang lestari. Salah satu kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah implant. Implan dapat digunakan untuk jangka panjang 5 tahun dan bersifat seversible. Dan merupakan salah satu sarana yang penting dalam upaya pengendalian kelahiran baik untuk tujuan menunda dan menjarangkan kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu, , dukungan suami, sosial budaya dengan penggunaan kontasepsi Implant di Puskesmas Batulappa Kab Pinrang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi analitik dengan menggunakan pendekatan Case Control study. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dari 36 sampel dengan tekhnik pengumpulan sampel dengan menggunakan accidental sampling menunjukkan bahwa hasil uji statistic dengan menggunakan chi square diperoleh pengetahuan ibu (P=0,03), social budaya (P=0,541), dan dukungan suami (P=0,00). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan (P< α=0,05), dengan penggunaan alat kontrasepsi Implant di Puskesmas Batulappa , ada hubungan antara dukungan suami  (P< α=0,05) dengan penggunaan alat KontasepsiIimplant di Puskesmas Batulappa dan tidak ada hubungan bermakna antara sosial budaya (P> α=0,05) dengan penggunaan alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Batulappa, oleh karena itu perlu memberikan konseling tentang KB pada ibu untuk mendapatkan informasi tentang KB dan mendorong keinginan pada pengguna KB Implant sebagai alternatif  bagi akseptor yang menghendaki KB dengan metode jangka panjang.

References

Affandi B. (2011). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 3. Jakarta: YPBS
Arikunto Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Ayu, Ida Manuaba. (2010). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB. Jakarta: EGC
Apriana Bathara Masu. (2012). Faktor- faktor yang berhubungan dengan pemakaian kontrasepsi implant pada akseptor KB di Puskesmas Ciomas Bogor.
BKKBN. (2012). Laporan Umpan Balik Hasil Pelaksanaan Sub Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Pengendalian Lapangan: Direktorat Pelaporan dan Statistik
BKKBN. (2013). Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintahn(LAKIP) Dan Profil Pendataan Keluarga Tahun 2012
Dinas Kesehatan Provinsi sulawesi selatan. (2015). Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015
Dinkes. (2009). Profil Keluarga Berencana dan Kependudukan.Provinsi Sulsel.
Dinkes. (2018). Profil Keluarga Berencana dan Kependudukan Puskesmas Batulappa Kab.Pinrang
Handayani S. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihana
Hartanto H. (2007). Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
Hidayat A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika
JNPK-KR, (2011). Pelayanan KB. Pustaka rahma.Yogyakarta.
Mubarak. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar Dan Teori. Jakarta: Salemba Medika
Saifuddin, AB. (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: YBP-SP
Salma. (2012). Hormon Reproduksi Dalam Kontrasepsi. Diakses 26 november 2014 pada http://artikel-kesehatan-hormon-reproduksi.ac.id.indeksphp
Sufyan, Asep. (2011). Biologi Reproduksi. Bandung: PT Refika Aditama
Sulistyawati A, (2013). Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika
Syafruddin. (2010). Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: TIM
Winkjosastro, Hanifa, dkk. (2007). Ilmu Kebidanan Dan Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: YBP – SP
Varney’s. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC
Published
2018-07-28
Section
Articles