PENGARUH PENYIMPANAN MINYAK JELANTAH TERHADAP BILANGAN PEROKSIDA

  • Syarul Mubarak
Keywords: Penyimpanan, Bilangan Peroksida, Minyak Jelantah

Abstract

Banyak kalangan masyarakat menggunakan minyak jelantah untuk menggoreng karena alasan ekonomis. Padahal minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik yang menjadi pemicu penyebab kanker. Untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan minyak jelantah dari minyak goreng curah dan bermerek terhadap bilangan peroksidanya maka dilakukan penelitian ini. Sampel minyak jelantah di simpan selama 3, 6 dan 9 hari kemudian ditentukan nilai bilangan peroksidanya dengan mneggunakan metode iodometri. Hasil yang di peroleh pada penelitian ini yaitu bahwa rata-rata bilangan peroksida minyak jelantah penyimpanan 3 hari yaitu pada minyak bermerek 1,95 mg oksigen/100 g minyak sedangkan minyak curah 2,18 mg oksigen/100 g minyak penyimpanan selama 6 hari didapatkan hasil bilangan peroksida yaitu pada minyak bermerek 1,64 mg oksigen/100 g minyak sedangkan minyak curah 1,21 mg oksigen/100 g minyak dan terakhir pada penyimpanan 9 hari menunjukkan bahwa bilangan peroksida semakin mengalami penurunan hal ini bisa dilihat dari hasil rata–rata bilangan peroksida yang didapat yaitu pada minyak bermerek 0,9 mg oksigen/100 g minyak sedangkan minyak curah 0,75mg oksigen/100 g minyak. Sebagai kontrol pada penelitian minyak jelantah ini sendiri didapatkan nilai bilangan peroksida minyak bermerek yaitu 2,55 mg oksigen/100 g minyak sedangkan minyak curah 6,42mg oksigen/100 g minyak. Lama penyimpanan berpengaruh terhadap kadar bilangan peroksida dari minyak jelantah dimana semakin lama minyak jelantah disimpan kadar bilangan peroksida semakin kecil.

References

Deman ,J. M., 1997, Kimia Makanan. Edisi II, Penerbit ITB, Bandung.
Dewan Standar Nasional, SNI – 01-3741-1995, Cara Uji Minyak Goreng.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Jakarta.
Horax, R., Sisilia, Salasa Monica Alfrida., 2011, Kimia Dasar, Makassar.
Inglett, G.E., dan G. Charambous, 1979, Tropical Food Chemistry and Nutrition, Volume 2, Academica Press, New York.
Ketaren, S., 1986, Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, Edisi I, Universitas Indonesia, Jakarta.
Riawan, S., 1990, Kimia Organik, Ed I, Binarupa Aksara, Jakarta.
Rohman, A., Sumantri, 2007, Analisis Makanan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Sultanry, R., dan Kaseger, B., 1985, Kimia Pangan, Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur, Ujung Pandang.
Tarigan, P. DR., 1983, Kimia Organik Bahan Makanan, Penerbit Alumni, Bandung.
Winarno, F.G., 1989, Kimia Pangan dan Gizi, Penerbit P. T. Gramedia, Jakarta.
Winarno, F. G,.1997, Kimia Pangan dan Gizi, Penerbit P. T. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sulistyowati, W., 2011, Artikel Bahaya Minyak Jelantah, Jakarta.
Trubus., 2011, Minyak dan Lemak, Jakarta.
Published
2017-07-28
Section
Articles