EVALUASI KEJADIAN STAGNANT OBAT DI PUSKESMAS MASSENGA POLMAN TAHUN 2020

  • Dewi Lidiawati Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Muhammadiyah Sidrap
Keywords: Pengelolaan obat, Stagnat Obat, Puskesmas

Abstract

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas berperan penting dalam penjaminan mutu, manfaat, keamanan serta khasiat sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai. Proses pengelolaan obat di puskesmas merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan, masalah yang biasanya terjadi pada pengelolaan obat di puskesmas adalah masalah stagnant obat. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui faktor-faktor pengelolaan obat penyebab terjadinya stagnant dan Puskesmas Massenga Polewali Mandar

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif fenomenologi. Dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus sampai dengan 13 September 2021. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci yaitu pengelola IFK, Penanggung Jawab IFK dan Kepala Puskesmas Massenga. Sedangkan unuk informan biasa yaitu penanggung jawab apotek dan pengelola obat Puskesmas Massenga Polewali Mandar

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses perencanaan pada Puskesmas Massenga Kabupaten Polman merupakan indikasi faktor terjadinya stagnant obat, hal ini dikarenakan tumpang tindihnya perencaan dengan stock obat pada IFK dengan .belanja langsung dari dana JKN. Proses permintaan obat pada Puskesmas Massenga juga terindikasi sebagai faktor stagnant obat, hal ini dikarenakan beberapa obat yang telah direncanakan memiliki jenis obat yang sama dari obat hibah seperti obat-obat program dan bantuan dari bea cukai. Proses penerimaan obat pada Puskesmas Massenga juga merupakan indikasi terjadinya stagnant obat, hal ini dikarenakan adanya beberapa item obat yang diterima dari IFK masa kualittas obat sudah dekat dengan expired date. Proses distribusi obat pada Puskesmas Massenga juga merupakan faktor stagnant obat, hal ini bisa terlihat dari distribusi yang dilakukan bukan hanya disesuiakan dengan permintaan puskesmas tetapi juga melihat stock lebih di IFK dan stock kosong pada puskesmas. Selain itu pendistribusian tidak maksimal dikarenakan beberapa item obat yang diberikan baik dari IFK maupun bantuan hibah terkadang tidak dipergunakan oleh dokter karena tidak sesuai dengan kebutuhan (komsumsi dan jenis penyakit) pada wilayah kerja yang ada.

Published
2022-11-05
How to Cite
Lidiawati, D. (2022). EVALUASI KEJADIAN STAGNANT OBAT DI PUSKESMAS MASSENGA POLMAN TAHUN 2020. Jurnal Farmasi Al-Ghafiqi, 1(1), 26-32. Retrieved from https://jurnal.itkesmusidrap.ac.id/JUFAL/article/view/361