HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT ( IGD ) UPTD PUSKESMAS CAKKURIDI
Komunikasi terapeutik, Kepuasan klien
Abstract
Latar Balakang Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi atau meneruskan makna atau arti. Pada hakekatnya komunikasi merupakan alat untuk mengembangkan hubungan. Komunikasi dalam keperawatan disebut dengan komunikasi terapeutik, komunikasi terapeutik dilakukan oleh seorang perawat pada saat melakukan intervensi keperawatan sehingga memberikan khasiat terapi bagi proses penyembuhan pasien. Kepuasaan adalah perasaan senang seseorang yang berasal dari perbandingan antara aktivitas dan kesenangan terhadap pelayanan dengan harapannya. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui gambaran Hubungan Komunikasi Terapeutik dengan Kepuasan Keluarga Pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) UPTD Puskesmas Cakkuridi Metode. penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan cross sectional study yaitu untuk mencari hubungan antara variabel sebab atau resiko (independent variable) dan akibat atau kasus (dependent variable) dengan melakukan pengukuran sesaat. Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti dan populasi dalam penelitian ini adalah Pasien / keluarga pasien yang datang ke IGD UPTD Puskesmas Cakkuridi. Teknik pengambilan sampel Sampling Insidental / Accidental Sampling. Penelitian ini menggunakan Kuisioner .Analisis data mengunakan Analisis Univariat dan Bivariat.Hasil Dari hasil uji statistik menggunakan Chi Square dengan tabel 2x2 dengan nilai signifikansi α = 0,05 diperoleh p = <0,01 hal ini menunjukkan p<α, artinya Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga terdapat hubungan antara komunkasi terapeutik perawat dengan kepuasan keluarga pasien ydi IGD di Puskesmas Cakkuridi Kabupaten Soppeng. Kesimpulan Ada hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan Keluarga Pasien di IGD UPTD Puskesmas Cakkuridi Kabupaten Soppeng. Saran Bagi Perawat Perawat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi terapeutik dan merespon dengan cepat dalam menyelesaikan masalah dengan mencari alternatif solusi yang muncul dari pelayanan dalam hal komunikasi terapeutik mengingat masih ada pasien yang masih kurang puas dan meminimalisir kesalahan yang ada