Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah

HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI PUSAT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA (PPSLU) MAPPAKASUNGGU KOTA PAREPARE

2024-09-17T10:27:33+08:00

An elderly person is someone who has entered the final stages of life. This group, which is categorized as elderly, will experience a process called the Aging Process. Anxiety is a common part of life that we often experience, including worrying about things that haven't happened yet. However, if anxiety appears too often, excessively, and for no apparent reason, this can be categorized as an anxiety disorder. Sleep is a basic physiological human need. During sleep, a person's consciousness decreases, but the brain remains active in carrying out important functions, including regulating digestion, heart activity and blood circulation, as well as immune function in providing energy to the body.This research was carried out on March 9 – April 9 2024 at the Mappakasunggu Center for Elderly Social Services (PPSLU), Pare-Pare City. In the elderly, with 38 respondents and 2 questionnaires, in this study the test carried out was the Chi-Square Tests.From the test results, a sign value was obtained. 0.001 < 0.05. So it was concluded that anxiety and sleep quality in the elderly had a correlation or relationship with a value of 0.001.

FACTORS AFFECTING NURSES' SELF-EFFICACY IN PERFORMING TRIAGE IN THE EMERGENCY DEPARTMENT OF THE HOSPITAL OF FAITH IN BALIKPAPAN

2024-07-22T14:15:58+08:00

Self efficacy is related to the belief that a person has the ability to be able to perform the expected action. Triage is the first aid action in the emergency room which aims to reduce morbidity and mortality for all patients who enter the emergency room. Nurses as a profession have a body of knowledge, namely nursing science obtained from formal education. This study is to analyse the factors that influence nurses' self-efficacy in performing triage in emergency room of RSUD Beriman Balikpapan. This research design uses descriptive correlation with cross sectional approach. Sampling technique is total sampling where all research population is used as research sample as many as 17 respondents. Univariate analysis of each research variable. Bivariate analysis uses chi square statistical test. The result of bivariate test analysis shows that self experience (p = 0.901), experience of others (p = 0.585), verbal persuasion (p = 0.027), physiological evaluation (p = 0.046). In this study, the factors of self-experience and experience of others showed the results did not have a significant relationship to the nurse's self-efficacy in carrying out Triage in the Emergency Room, while the factors of verbal persuasion and physiological evaluation showed the results there was a significant relationship to the nurse's self-efficacy in carrying out Triage in the Emergency Room.

APLIKASI TEORI KENYAMANAN KOLCABA PADA ANAK DENGAN GANGGUAN PERNAPASAN DI RUANG INFEKSI: STUDI KASUS

2024-09-12T11:58:27+08:00

Dispnea, batuk, demam, tersedak dan peningkatan frekuensi pernapasan merupakan beberapa tanda pneumonia yang menyebabkan terjadinya distres pernapasan pada anak yang dihospitalisasi sehingga memerlukan manajemen yang akurat agar anak tidak jatuh ke dalam kondisi gagal napas. Tujuan dari karya ilmiah akhir ini adalah untuk memberikan gambaran aplikasi teori comfort Kolcaba pada asuhan keperawatan melalui pemberian positioning (posisi semi pronasi dan semi recumbent) untuk memperbaiki saturasi oksigen dan laju pernapasan pada anak pneumonia dengan masalah gangguan pernapasan. Teori comfort Kolcaba mampu memberikan manfaat secara holistik dan memberikan panduan bagi perawat dalam melakukan pengkajian secara sistematis. Penerapan pemberian posisi semi pronasi dan semi recumbent sebagai salah satu intervensi dalam asuhan keperawatan dapat memberikan rasa nyaman dan terbukti meningkatkan saturasi oksigen dan menurunkan laju pernapasan. Penerapan teori Kolcaba dan pemberian posisi semi pronasi dan semi recumbent diharapkan dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan anak pneumonia dengan gangguan pernapasan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA INFEKSI SALURAN KEMIH TERHADAP PENGGUNAAN KATETER MENETAP PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD Dr. H. JUSUF SK TARAKAN

2024-09-17T10:03:40+08:00

Abstrak

Latar belakang.Infeksi saluran kemih adalah infeksiyang terjadi di sepanjang saluran kemih, termasuk ginjal itu sendiri,akibat proliferasisuatu mikroorganisme. Sebagian besar infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri, tetapi virus dan jamur juga dapat menjadi penyebabnya.Tujuan. Tujuan penelitian iniadalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi saluran kemih terhadap penggunaan kateter menetap pada pasien rawat Inap di RSUD dr.H.Jusuf SK Tarakan. Metode. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dan jenis penelitian menggunakan studi korelasi (Correlation study) untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan faktor risiko yang satu dengan yang lain.Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang menggunakan kateter di ruangperawatan bedah dan ruang interna di RSUD dr.H. Jusuf SK Tarakan.Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sampling yaitu non random dengan teknik purposive sampling yaitu denganmenetapkan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti sehingga dapat mewakili karakteristik populasi. Hasil. Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa 1. Faktor jenis kelamin, prosedur pemasangan kateter, perawatan kateter, lama perawatan dan lama terpasang kateter adalah faktor risiko kejadian ISK, memiliki hubungan yang berarti dengan nilai p = 0,001 untuk jenis kelamin, nilai p = 0,010 untuk prosedur pemasangan kateter, perawatan kateter (p = 0,017, r=-0,218), lama perawatan (p = 0,025, r=4,1), dan lama terpasang kateter (p = 0,003, r=7,563).2. Faktor usia bukan merupakan faktor terjadinya risiko ISK berdasarkan uji chi square di peroleh nilai p 0,138 dimana nilai p > 0,05 maka Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan faktor usia dengan kejadian infeksi saluran kemih.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN FUNGSI KOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI DESA JADIMULYA KECAMATAN GUNUNG JATI KABUPATEN CIREBON TAHUN 2023

2024-09-17T10:06:47+08:00

Dampak perubahan kognitif dan kurangnya dukungan sosial keluarga pada lansia mengubah peran lansia dalam interaksi sosial di lingkungan sekitarnya sehingga menyebabkan sikap lansia yang cenderung egois dan tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. . Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan dukungan sosial keluarga dan fungsi kognitif terhadap kemampuan interaksi sosial pada lansia di Desa Jadimulya Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Tahun 2023. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain korelasional. Populasi penelitian ini adalah lansia di Desa Jadimulya Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon dengan jumlah sampel 59 orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik stratified random sampling. Penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan keterampilan interaksi sosial pada lansia dengan p-value = 0,000 < 0,05 dan rh0 = 0,547. Dan terdapat hubungan antara fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial pada lansia dengan p-value = 0,000 < 0,05 dan rh0 = 0,478. Dukungan sosial keluarga dan fungsi kognitif mempunyai hubungan yang signifikan terhadap keterampilan interaksi sosial di Desa Jadimulya Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon Tahun 2023. Meningkatkan aktivitas dengan baik pada lansia terutama terkait dukungan sosial keluarga dan fungsi kognitif terhadap keterampilan interaksi pada lansia.